Awalnya saya agak takut membuat puding. Karena manajemen waktu agak sulit dan saya orang yang tidak sabaran. Anda harus bersabar untuk membuat puding, Anda harus menunggu saat yang tepat sebelum menuangkan puding untuk level selanjutnya. Jika Anda tidak sabar, nah, ini adalah resep untuk bencana. Saya pikir berkali-kali saya hampir menangis karena pudingnya bocor atau bahkan pecah ketika saya mengeluarkannya dari wajan.
Namun, sejak bertemu dengan Embak Kournia, pembicara di Workshop Puding Komunitas NCC Surabaya saya, harga diri saya melejit. Alasan pertama, dia mau berbagi resep puding yang enak tapi membosankan. Kedua, karena telah menunjukkan kepada saya bahwa ada beberapa alternatif teknik membuat puding yang saya ketahui dengan baik. Di Latbar, kami membuat puding berbentuk mangkuk dengan mi dan puding chiropractic. Sungguh menakjubkan melihat hasilnya. Ada kebanggaan tersendiri, sepertinya saya bisa membuat puding yang cantik juga. Apalagi saat saya membawa pulang puding, suami saya dan Naomi sangat bersemangat untuk menghabiskan puding saya. Pekerjaan saya ternyata menyenangkan dan indah.
Oke, minggu lalu teman saya meminta saya untuk membuat puding untuk ulang tahun pacarnya. Saya membayangkan gadis itu akan menghargai kejutan dari pria, terutama dalam bentuk puding yang tidak biasa. Akhirnya saya memutuskan untuk mencoba teknik puding dicat. Berikut adalah hasilnya.
Untuk memastikan puding keras saat mengisi, saya mencampur puding malam sebelumnya. Ini membuktikan bahwa seluruh proses berjalan sesuai rencana. Lewatlah sudah tragedi puding bocor.
Saat saya memposting gambar puding ini di BBM, banyak yang menanggapi dan berkomentar: cantik, unik. Banyak lagi kue keranjang bertanya kepada saya bagaimana saya membuatnya. Prosedurnya sederhana, hanya menggunakan pewarna makanan dan kuas. Ditambah tentunya teknik dasar yang saya pelajari di Mbak Nia.
Python, 12 Desember 2015
Namun, sejak bertemu dengan Embak Kournia, pembicara di Workshop Puding Komunitas NCC Surabaya saya, harga diri saya melejit. Alasan pertama, dia mau berbagi resep puding yang enak tapi membosankan. Kedua, karena telah menunjukkan kepada saya bahwa ada beberapa alternatif teknik membuat puding yang saya ketahui dengan baik. Di Latbar, kami membuat puding berbentuk mangkuk dengan mi dan puding chiropractic. Sungguh menakjubkan melihat hasilnya. Ada kebanggaan tersendiri, sepertinya saya bisa membuat puding yang cantik juga. Apalagi saat saya membawa pulang puding, suami saya dan Naomi sangat bersemangat untuk menghabiskan puding saya. Pekerjaan saya ternyata menyenangkan dan indah.
Oke, minggu lalu teman saya meminta saya untuk membuat puding untuk ulang tahun pacarnya. Saya membayangkan gadis itu akan menghargai kejutan dari pria, terutama dalam bentuk puding yang tidak biasa. Akhirnya saya memutuskan untuk mencoba teknik puding dicat. Berikut adalah hasilnya.
Saat saya memposting gambar puding ini di BBM, banyak yang menanggapi dan berkomentar: cantik, unik. Banyak lagi kue keranjang bertanya kepada saya bagaimana saya membuatnya. Prosedurnya sederhana, hanya menggunakan pewarna makanan dan kuas. Ditambah tentunya teknik dasar yang saya pelajari di Mbak Nia.
Jadi...terima kasih kepada Pangky yang sudah memesan puding ini. Selamat ulang tahun Adele.
Dan… terima kasih banyak kepada Embak Nia yang telah membagi ilmunya dan membuat saya semakin percaya diri. Tuhan memberkati Mbak Cantik xoxo
Python, 12 Desember 2015
Post a Comment